JAKARTA - Pertarungan menuju kursi ketua umum PSSI 2011-2015 bakal seru. Selain incumbent Nurdin Halid yang hampir pasti maju lagi, muncul kandidat lainnya. Dia adalah Kepala Staf Angkatan Darat (KSAD) Jenderal TNI George Toisutta. Kemarin orang nomor satu di jajaran TNI AD itu menyatakan kesiapannya maju dalam pencalonan ketua umum PSSI dalam kongres di Pulau Bintan pada 19 Maret nanti.
George mendeklarasikan kesiapannya dihadapan sejumlah perwakilan klub serta pengurus provinsi (pengprov) dan cabang (pengcab) PSSI. Acara yang dihelat di Ruang Bina Yudha 2 Mabes TNI AD, Jakarta, itu juga dihadiri beberapa tokoh sepak bola nasional.
Acara ini didahului dengan pembacaan Manifesto Reformasi PSSI oleh Manajer Persib Bandung Umuh Muhtar. Poin dari manifesto itu adalah mendukung George untuk maju sebagai kandidat ketua umum PSSI guna menjalankan reformasi PSSI sebagaimana amanat Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) di Malang tahun lalu.
"Ini adalah murini aspirasi dari hati nurani tanpa ada pemaksaan. PSSI perlu pemimpin baru agar ke depan sepak bola kita bisa lebih baik," ujar Umuh. Pembacaan manifesto itu sekaligus menandai lahirnya Gerakan Reformasi Sepak Bola Nasional Indonesia (GRSNI). Hadir dalam acara ini di antaranya adalah Ketua Umum PSM Makassar Ilham Sirajuddin, Komisaris Utama Persebaya 1926 Saleh Mukadar, Ganeral Manager Persema Asmuri.
Setelah pembacaan manifesto, George dengan tegas menyatakan kesiapannya maju dalam pemilhan ketua umum PSSI. "Dar i kecil saya dididik untuk tidak melepaskan dari tantangan dan tanggungjawab. Saya bersedia dicalonkan ssebagai ketua umum PSSI," katanya. "Saya tidak akan pernah mengelak kalau diberi amanah," lanjut jenderal TNI kelahiran Makassar itu.
George akan berusaha maksimal untuk menjawab kepercayaan yang diamahkan kepadanya. Meski waktu yang dimilikinya mepet, George yakin bisa membuat persiapan maksimal sebelum "bertarung" di kongres PSSI pada 19 Maret nanti.
"Saya sudah menentukan langkah-langkah apa yang akan dilakukan setalah ini. Tapi, itu rahasia dapur. Tidak akan saya ungkapkan sekarang. Yang jelas saya tentu meminta bantuan teman-teman semua. Tidak ada tujuan lain dari majunya saya ini kecuali untuk kebaikan dan kejayaan PSSI," ungkap George.
Terkait dengan aturan main PSSI bahwa calon ketua umum harus aktif di kepengurusan organisasi itu selama lima tahun, George yakin memenuhi persyaratan tersebut. "Saya kan pembina PS TNI AD. Berarti saya yang ngurusin juga. Kami juga ada di pengcab-pengcab," katanya.
Saat ditanya komentarnya mengenai kemungkinan ada tekanan-tekanan dari pihak-pihak yang tidak menginginkannya lolos menjadi calon Ketum, mantan Pangdam XVII Trikora ( 2005 ) dan Pangdam III Siliwangi (2006) itu menegaskan tidak akan gentar. "Saya tidak takut. Saya tentara, Ngapain takut?" ungkapnya.
Ditemui di kantor PSSI tadi malam , Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang dipastikan bakal kembali maju mengatakan senang karena ada yang berminat menjadi Ketua Umum PSSI. Menurut Nurdin George Toisutta adalah figur yang punya kompetensi.
"Bagus kalau Pak George maju sebagai calon. Kalau beliau maju, berarti figur yang kompeten untuk memimpin PSSI. Pak George itu teman saya," kata Nurdin.
Tapi Nurdin menegaskan bahwa siapapun yang maju harus sesuai dengan peraturan yang ada. "Bagi saya tidak masalah siapa yang mencalonkan pak georgr untuk menjadi Ketua Umum. Sebab kita berada di alam demokrasi. Tapi tetap harus sesuai landasan konstitusinal yang berdasarkan statutas FIFA dan PSSI. Semua warga negara berhak punya kesempatan di sebuah organisasi. Asalkan beretika dan sesuai aturan," bebernya.
George mendeklarasikan kesiapannya dihadapan sejumlah perwakilan klub serta pengurus provinsi (pengprov) dan cabang (pengcab) PSSI. Acara yang dihelat di Ruang Bina Yudha 2 Mabes TNI AD, Jakarta, itu juga dihadiri beberapa tokoh sepak bola nasional.
Acara ini didahului dengan pembacaan Manifesto Reformasi PSSI oleh Manajer Persib Bandung Umuh Muhtar. Poin dari manifesto itu adalah mendukung George untuk maju sebagai kandidat ketua umum PSSI guna menjalankan reformasi PSSI sebagaimana amanat Kongres Sepak Bola Nasional (KSN) di Malang tahun lalu.
"Ini adalah murini aspirasi dari hati nurani tanpa ada pemaksaan. PSSI perlu pemimpin baru agar ke depan sepak bola kita bisa lebih baik," ujar Umuh. Pembacaan manifesto itu sekaligus menandai lahirnya Gerakan Reformasi Sepak Bola Nasional Indonesia (GRSNI). Hadir dalam acara ini di antaranya adalah Ketua Umum PSM Makassar Ilham Sirajuddin, Komisaris Utama Persebaya 1926 Saleh Mukadar, Ganeral Manager Persema Asmuri.
Setelah pembacaan manifesto, George dengan tegas menyatakan kesiapannya maju dalam pemilhan ketua umum PSSI. "Dar i kecil saya dididik untuk tidak melepaskan dari tantangan dan tanggungjawab. Saya bersedia dicalonkan ssebagai ketua umum PSSI," katanya. "Saya tidak akan pernah mengelak kalau diberi amanah," lanjut jenderal TNI kelahiran Makassar itu.
George akan berusaha maksimal untuk menjawab kepercayaan yang diamahkan kepadanya. Meski waktu yang dimilikinya mepet, George yakin bisa membuat persiapan maksimal sebelum "bertarung" di kongres PSSI pada 19 Maret nanti.
"Saya sudah menentukan langkah-langkah apa yang akan dilakukan setalah ini. Tapi, itu rahasia dapur. Tidak akan saya ungkapkan sekarang. Yang jelas saya tentu meminta bantuan teman-teman semua. Tidak ada tujuan lain dari majunya saya ini kecuali untuk kebaikan dan kejayaan PSSI," ungkap George.
Terkait dengan aturan main PSSI bahwa calon ketua umum harus aktif di kepengurusan organisasi itu selama lima tahun, George yakin memenuhi persyaratan tersebut. "Saya kan pembina PS TNI AD. Berarti saya yang ngurusin juga. Kami juga ada di pengcab-pengcab," katanya.
Saat ditanya komentarnya mengenai kemungkinan ada tekanan-tekanan dari pihak-pihak yang tidak menginginkannya lolos menjadi calon Ketum, mantan Pangdam XVII Trikora ( 2005 ) dan Pangdam III Siliwangi (2006) itu menegaskan tidak akan gentar. "Saya tidak takut. Saya tentara, Ngapain takut?" ungkapnya.
Ditemui di kantor PSSI tadi malam , Ketua Umum PSSI Nurdin Halid yang dipastikan bakal kembali maju mengatakan senang karena ada yang berminat menjadi Ketua Umum PSSI. Menurut Nurdin George Toisutta adalah figur yang punya kompetensi.
"Bagus kalau Pak George maju sebagai calon. Kalau beliau maju, berarti figur yang kompeten untuk memimpin PSSI. Pak George itu teman saya," kata Nurdin.
Tapi Nurdin menegaskan bahwa siapapun yang maju harus sesuai dengan peraturan yang ada. "Bagi saya tidak masalah siapa yang mencalonkan pak georgr untuk menjadi Ketua Umum. Sebab kita berada di alam demokrasi. Tapi tetap harus sesuai landasan konstitusinal yang berdasarkan statutas FIFA dan PSSI. Semua warga negara berhak punya kesempatan di sebuah organisasi. Asalkan beretika dan sesuai aturan," bebernya.
0 Comments:
Posting Komentar