Dicoretnya nama pemain-pemain yang memperkuat LPI oleh pelatih timnas sepak bola Indonesia, Alfred Riedl berbuntut panjang. Menganggap ulah Riedl ini merupakan sebuah diskriminasi, Menpora Andi Mallarangeng berencana memanggil Riedl untuk menanyakan tindakannya tersebut.
Seperti dilansir Media Indonesia, Andi mengaku bahwa tindakan Riedl merupakan sebuah bentuk diskriminasi. Padahal, diskriminasi sesuai dengan undang-undang yang berlaku. "Saya mengatakan sesuai UU yaitu kalau UU jelas non-diskriminasi. Kalau tidak diusulkan oleh induk cabang olahraga, Prima (Program Emas Indonesia) bisa memanggil," ujar Andi.
Andi menegaskan bakal memanggil Riedl untuk meminta penjelasan dari pelatih asal Austria itu terkait keputusannya. "Tentu saja (Riedl dipanggil)," kata Andi. Namun, Andi belum bisa memastikan kapan akan melakukan pemanggilan Riedl. "Kan baru diusulkan dan belum selesai. Tapi segera (Riedl dipanggil) karena saya sudah meminta Prima (Program Emas Indonesia) supaya minta penjelasan ke Riedl atau Prima ke PSSI,” ujarnya.
Sebelumnya, kecaman lebih keras datang dari pihak legislatif. Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Demokrat, I Gede Pasek Suardika, saat menyampaikan pendapat di rapat kerja Komisi X dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, menilai diskriminasi terjadi pada pemain sepak bola yang bermain di Liga Primer Indonesia (LPI).
"Penjelasan mengenai Irfan Bachdim tidak bisa masuk timnas karena bermain di LPI tidak dapat diterima. Riedl sudah melanggar undang-undang kita," tegas Gede, seperti dikutip dari Kompas.
Riedl, kata Gede, bisa menolak Irfan jika pelatih asal Austria tersebut menganggap bahwa penyerang Persema Malang tersebut tidak memiliki kemampuan seperti yang diharapkan. "Prinsip olahraga sudah dilanggar," tandasnya.
Seperti dilansir Media Indonesia, Andi mengaku bahwa tindakan Riedl merupakan sebuah bentuk diskriminasi. Padahal, diskriminasi sesuai dengan undang-undang yang berlaku. "Saya mengatakan sesuai UU yaitu kalau UU jelas non-diskriminasi. Kalau tidak diusulkan oleh induk cabang olahraga, Prima (Program Emas Indonesia) bisa memanggil," ujar Andi.
Andi menegaskan bakal memanggil Riedl untuk meminta penjelasan dari pelatih asal Austria itu terkait keputusannya. "Tentu saja (Riedl dipanggil)," kata Andi. Namun, Andi belum bisa memastikan kapan akan melakukan pemanggilan Riedl. "Kan baru diusulkan dan belum selesai. Tapi segera (Riedl dipanggil) karena saya sudah meminta Prima (Program Emas Indonesia) supaya minta penjelasan ke Riedl atau Prima ke PSSI,” ujarnya.
Sebelumnya, kecaman lebih keras datang dari pihak legislatif. Anggota Komisi X DPR dari Fraksi Demokrat, I Gede Pasek Suardika, saat menyampaikan pendapat di rapat kerja Komisi X dengan Kementerian Pemuda dan Olahraga, menilai diskriminasi terjadi pada pemain sepak bola yang bermain di Liga Primer Indonesia (LPI).
"Penjelasan mengenai Irfan Bachdim tidak bisa masuk timnas karena bermain di LPI tidak dapat diterima. Riedl sudah melanggar undang-undang kita," tegas Gede, seperti dikutip dari Kompas.
Riedl, kata Gede, bisa menolak Irfan jika pelatih asal Austria tersebut menganggap bahwa penyerang Persema Malang tersebut tidak memiliki kemampuan seperti yang diharapkan. "Prinsip olahraga sudah dilanggar," tandasnya.
0 Comments:
Posting Komentar