Tabanan (ANTARA News) – Aksi tuntut mundur Ketua Umum PSSI Nurdin Halid mewarnai Kongres Tahunan PSSI di salah satu hotel berbintang di Bali, Sabtu, meski mereka terhalang oleh barikade keamanan yang disiapkan pihak hotel.
Tuntutan itu disampaikan dengan jalan unjuk rasa yang dilakukan oleh beberapa kelompok suporter mulai dari Persipro Probolinggo, Bonek, Persema dan Persibo Bojonegoro.
Sebetulnya aksi mereka akan disampaikan pada kongres, hanya saja rombongan suporter yang mayoritas dari Jawa Timur itu tertahan di pintu gerbang masuk kawasan hotel mewah di kawasan Tanah Lot Tabanan Bali itu.
Aksi unjuk rasa itu dipimpin langsung oleh perwakilan klub yang hak suaranya dicoret pada kongres tahunan akibat mengundurkan diri dari Indonesia Super League (ISL) dan turun di Liga Primer Indonesia (LPI) bentukan pengusaha Arifin Panigoro.
Dari Persebaya 1927 diwaliki oleh Komisari Utamanya Saleh Mukadar dari Persema di wakili oleh manajer tim Asmuri, dari Persibo diwakili Tony Ade Irawan dan dari Persipro diwakili mantan manajernya Hengky Bambang Widodo.
Selain diwarnai orasi, peserta unjuk rasa itu juga membentangkan beberapa suporter dengan tulisan, diantaranya “Peraturan PSSI yang Sehat Yang Kami Mau” dan “Revolusi PSSI Sekarang Juga”.
Kedatangan ketiga klub mantan ISL itu memang cukup beralasan karena statusnya masih belum diputuskan oleh kongres. Hanya saja ketiga klub itu tidak mempunyai undangan sehingga dilarang mengikuti kongres.
“Kami hanya keluar dari ISL bukan dari PSSI. Kenapa kita tidak boleh ikut kongres? Seharusnya status kami diputuskan pada kongres ini,” kata Manajer Persema Malang, Asmuri saat orasi.
Pernyataan yang sama juga dikatakan Komisaris Utama Persebaya 1927, Saleh Mukadar dan perwakilan Persibo Tony Ade Irawan. Mereka tetap ingin masuk menjadi peserta kongres seperti tahun-tahun sebelumnya.
Pada kongres juga akan disampaikan pembelaan klub terkait dengan mundurnya dari kompetisi dibawah naungan PSSI. Pembelaan akan dilakukan secara langsung dan melalui surat tertulis seperti yang diminta oleh PSSI.
Aksi mulai mereda setelah perwakilan dari PSSI yaitu Togar Manahan Nero, Azhar dan Barry Sihotang mendatangi para pendemo. Hanya saja permintaan tidak sesuai dengan tuntutan dari pendemo yang ingin mengkuti kongres.
“Kami tetap tidak mengizinkan masuk ke kongres. Mereka sudah keluar dari PSSI dan masuk LPI. Jika benar-benar mengirimkan surat akan dibacakan di kongres. Untuk keputusan tergantung anggota,” katanya di sela menemui pendemo.
Saat ini, kongres terus berjalan. Agenda kongres pada hari ini selain evaluasi kegiatan selama 2010 juga menyusun rencana kerja 2011.
(*)
Tuntutan itu disampaikan dengan jalan unjuk rasa yang dilakukan oleh beberapa kelompok suporter mulai dari Persipro Probolinggo, Bonek, Persema dan Persibo Bojonegoro.
Sebetulnya aksi mereka akan disampaikan pada kongres, hanya saja rombongan suporter yang mayoritas dari Jawa Timur itu tertahan di pintu gerbang masuk kawasan hotel mewah di kawasan Tanah Lot Tabanan Bali itu.
Aksi unjuk rasa itu dipimpin langsung oleh perwakilan klub yang hak suaranya dicoret pada kongres tahunan akibat mengundurkan diri dari Indonesia Super League (ISL) dan turun di Liga Primer Indonesia (LPI) bentukan pengusaha Arifin Panigoro.
Dari Persebaya 1927 diwaliki oleh Komisari Utamanya Saleh Mukadar dari Persema di wakili oleh manajer tim Asmuri, dari Persibo diwakili Tony Ade Irawan dan dari Persipro diwakili mantan manajernya Hengky Bambang Widodo.
Selain diwarnai orasi, peserta unjuk rasa itu juga membentangkan beberapa suporter dengan tulisan, diantaranya “Peraturan PSSI yang Sehat Yang Kami Mau” dan “Revolusi PSSI Sekarang Juga”.
Kedatangan ketiga klub mantan ISL itu memang cukup beralasan karena statusnya masih belum diputuskan oleh kongres. Hanya saja ketiga klub itu tidak mempunyai undangan sehingga dilarang mengikuti kongres.
“Kami hanya keluar dari ISL bukan dari PSSI. Kenapa kita tidak boleh ikut kongres? Seharusnya status kami diputuskan pada kongres ini,” kata Manajer Persema Malang, Asmuri saat orasi.
Pernyataan yang sama juga dikatakan Komisaris Utama Persebaya 1927, Saleh Mukadar dan perwakilan Persibo Tony Ade Irawan. Mereka tetap ingin masuk menjadi peserta kongres seperti tahun-tahun sebelumnya.
Pada kongres juga akan disampaikan pembelaan klub terkait dengan mundurnya dari kompetisi dibawah naungan PSSI. Pembelaan akan dilakukan secara langsung dan melalui surat tertulis seperti yang diminta oleh PSSI.
Aksi mulai mereda setelah perwakilan dari PSSI yaitu Togar Manahan Nero, Azhar dan Barry Sihotang mendatangi para pendemo. Hanya saja permintaan tidak sesuai dengan tuntutan dari pendemo yang ingin mengkuti kongres.
“Kami tetap tidak mengizinkan masuk ke kongres. Mereka sudah keluar dari PSSI dan masuk LPI. Jika benar-benar mengirimkan surat akan dibacakan di kongres. Untuk keputusan tergantung anggota,” katanya di sela menemui pendemo.
Saat ini, kongres terus berjalan. Agenda kongres pada hari ini selain evaluasi kegiatan selama 2010 juga menyusun rencana kerja 2011.
(*)
0 Comments:
Posting Komentar