Media Officer PT Persebaya Indonesia, Surachman, ketika dihubungi di Surabaya, Sabtu, mengungkapkan permintaan ganti nama itu disampaikan langsung Kapolda Jatim Irjen Pol Badrodin Haiti. "Kami sendiri sangat keberatan dengan permintaan itu, karena kami sudah memiliki dokumen yang sah dan lengkap untuk menggunakan nama Persebaya," katanya.
Ia mengatakan permintaan ganti nama klub itu disebabkan adanya dualisme tim Persebaya sejak beberapa bulan terakhir. Selain berlaga di kompetisi LPI, satu lagi nama Persebaya juga bertanding di kompetisi Divisi Utama musim 2010/2011.
Perpecahan tim Persebaya itu merupakan dapat dari konflik dualisme kepengurusan PSSI Surabaya yang terjadi sejak April 2010.
Kendati konflik PSSI Surabaya telah berakhir dengan digelarnya musyawarah cabang luar biasa pada awal Desember 2010, namun dualisme Persebaya sudah terlanjur berjalan.
Sebelum ini, Polda Jatim juga pernah menolak mengeluarkan izin pertandingan kepada Persebaya LPI saat akan menggelar laga amal melawan tim Indo-Holland beberapa waktu lalu. Izin keamanan akhirnya bisa turun setelah Persebaya bersedia ganti nama menjadi Surabaya FC.
Surachman menjelaskan nama PT Persebaya Indonesia yang akan berlaga di kompetisi LPI telah didaftarkan ke Kementerian Hukum dan HAM. "Dokumen pembentukan PT Persebaya Indonesia juga telah terdaftar dan tercatat di PSSI ketika Persebaya mengikuti kompetisi Liga Super Indonesia musim 2009/2010," ujarnya.
Ia mengaku heran dengan kebijakan Polda Jatim yang tidak memberikan izin keamanan kepada Persebaya LPI, sementara Persebaya Divisi Utama bisa mendapatkan izin menjalani pertandingan di Surabaya.
"Semestinya pihak kepolisian berpikir jernih dan obyektif. Kalau mereka menganggap masih ada dualisme, mengapa Persebaya Divisi Utama diberikan izin pertandingan," kata Surachman menambahkan.
sumber;republika.co.id
Postingan
Jakarta Time
0 Comments:
Posting Komentar